Search

23 Desember 2020

Biologi - Uji Kompetensi 1 LKS Intan Pariwara - Sistem Reproduksi Manusia

 BIOLOGI 

 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA 

 

Uji Kompetensi 1

 

Uraian 

1. Pada bagian ujung tuba fallopi (oviduk) berbentuk corong terdapat infundibulum yang mempunyai fimbriae (jumbai-jumbai). Fimbriae tersebut berfungsi untuk menangkap sel telur atau ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk.

***

2. Sel sperma dapat menempel pada sel telur karena semua sel telur yang telah matang akan lepas dari indung telur dan menuju rahim. Apabila dibuahi oleh sperma maka ia akan menempel pada dinding rahim dan jika tidak dibuahi maka sel telur akan pecah atau rusak kemudian meluruh bersama dengan dinding rahim dalam proses menstruasi.

***

3. Oosit sekunder yang diovulasikan dari ovarium menghasilkan senyawa fertilisin. Fungsi dari senyawa fertilisin yang tersusun dari glikoprotein yang berfungsi adalah:

  • Untuk menarik sperma secara kemotaksis positif agar mendekatinya dan dengan adanya reaksi fertilisin inilah spermatozoon dapat menempel pada selaput telur bagian luar yaitu pada lapisan Corona Radiata.
  • Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
  • Mengumpulkan sperma di sekeliling ovum.
  • Pendapat mengenai seorang pria yang sering menggunakan celana ketat dikhawatirkan akan mengalami gangguan kesuburan itu benar. 

***

4. Pendapat mengenai seorang pria yang sering menggunakan celana ketat dikhawatirkan akan mengalami gangguan kesuburan itu benar. Gangguan kesuburan tersebut dikarenakan jika seorang pria mengenakan celana terlalu ketat, maka akan memaksa posisi testis terlalu dekat dengan tubuh. 


Karena terlalu dekat dengan tubuh, maka suhu testis akan lebih panas dari suhu yang diperlukan testis untuk memproduksi sperma secara normal. Jika suhu testis terlalu panas, maka produksi sperma juga akan mengalami gangguan.

***

5. Saat ejakulasi, alat reproduksi pria mengeluarkan sekitar 20-40 juta sperma per mililiter cairan semen di dalam vagina. Akan tetapi, hanya 1 sperma yang berhasil membuahi ovum karena ketika kopulasi memang normalnya hanya ada 1 sperma yang akan membuahi ovum dari 20-40 juta sperma yang masuk. 


Lapisan korona radiata akan ditembus oleh salah satu sperma dengan dorongan sperma yang lain. Jadi, sperma yang paling kuat dan masih bertahan akan menembus lapisan tersebut dengan dibantu oleh sperma yang lain.

***

6. Secara kuantitas, seorang pria dinyatakan subur jika air mani yang dikeluarkan dalam ejakulasi tunggal mengandung setidaknya 15 juta sperma per mililiter.

***

7. Yang dimaksud hamil di luar kandungan atau rahim disebut juga kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang proses pembuahannya tersendat dan tak dapat sampai pada rahim kemudian menetap pada saluran telur. Implan embrio tersebut tertanam di luar rahim maka dari itu disebut dengan hamil di luar kandungan.


Penyebab umum kehamilan ektopik, yaitu:

  • Peradangan dan jaringan parut tuba falopi dari kondisi medis sebelumnya, infeksi, atau operasi.
  • Faktor hormonal.
  • Kelainan genetik.
  • Cacat lahir.
  • Kondisi medis yang mempengaruhi bentuk dan kondisi tuba fallopi serta organ reproduksi.


Hamil di luar kandungan juga dapat terjadi karena zigot tidak sampai dan tidak membenamkan diri di rahim, tertahan di saluran telur. Hal inilah yang kemudian menyebabkan janin yang tertanam tak dapat bertumbuh kembang dengan baik karena letaknya yang tertahan di saluran telur, tidak pada tempatnya. Hal-hal yang menyebabkan ibu mengalami kehamilan ektopik yaitu karena adanya tumor yang tumbuh di dinding saluran telur dan menyebabkan penyempitan saluran telur sehingga ia menghambat jalannya zigot ke rahim.


Selain itu, disebabkan pula karena penggunaan obat antibiotik untuk mengobati penyakit tertentu pada kelamin ibu hamil. Ini dapat mengakibatkan gerak peristaltik terganggu. Gerak peristaltik tersebut pada dasarnya berfungsi untuk menghantarkan zigot ke rahim. Atau bisa juga terjadi akibat pernahnya mengalami riwayat operasi di saluran telur atau riwayat radang di rongga panggul, serta disebabkan oleh adanya endometriosis dan kelainan bentuk pada saluran si ibu tersebut.


Tindakan medis bagi ibu hamil yang mengalami kehamilan ektopik biasanya dilakukan dengan mengangkat janin tersebut sebelum tumbuh semakin besar di tempat yang tidak seharusnya. Penanganan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa. Berikut penanganan untuk kehamilan ektopik:

  • Pemantauan Kondisi pasien untuk melihat apakah perawatan dibutuhkan.
  • Penggunaan obat-obatan. Obat yang disebut dengan methotrexate digunakan untuk menghentikan kehamilan tersebut berkembang. Pengobatan ini digunakan pada kehamilan ektopik dini tanpa perdarahan yang tidak stabil.
  • Operasi yang dilakukan adalah operasi laparoskopi. Operasi digunakan untuk mengangkat janin biasanya disertai dengan tuba falopi yang terdampak. 

Perawatan dan penanganan akan disesuaikan dengan banyak faktor, seperti tanda dan gejala yang dialami, ukuran dari fetus, serta kadar hormon HCG di dalam darah.

***

8. Praovulasi merupakan salah satu fase menstruasi. Peristiwa yang terjadi pada fase praovulasi (Fase Folikel), yaitu pada fase praovulasi, hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin yang merangsang pembentukan Follicle Stimulating Hormone (FSH). FSH merangsang pembentukan folikel yang mengelilingi oosit primer hingga matang. 


Ovum matang yang diselubungi folikel disebut folikel de Graaf. Folikel de Graaf kemudian menghasilkan estrogen yang merangsang pembentukan endometrium. Estrogen juga memengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir bersifat basa. Lendir itu akan menetralkan sifat asam dalam serviks sehingga sperma mampu hidup di dalamnya.

***

9. Menjelang kelahiran, serviks menjadi lunak dan tulang panggul akan menjadi longgar, kondisi tersebut terjadi karena tubuh memproduksi dan melepaskan hormon relaksin, di mana keberadaan hormon tersebut mampu membuat ikatan sendi menjadi lebih lunak dan tulang panggul menjadi lebih lentur sehingga memberi ruang yang cukup untuk persalinan agar bayi dapat mudah keluar.

***

10. Hormon testosteron yang memicu munculnya ciri kelamin sekunder pada pria dipengaruhi oleh hormon lain yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis. Hormon yang merangsang produksi hormon testosteron adalah hormon Luteinizing Hormone (LH).

***