Search

23 Desember 2020

Biologi - Uji Kompetensi 2 LKS Intan Pariwara - Sistem Reproduksi Manusia

 BIOLOGI 

 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA 

 

 

Uji Kompetensi 2

  

Uraian 

1. Kriptorkidisme merupakan salah penyakit bawaan lahir pada pria yang dapat menyebabkan kemandulan. Kriptorkidisme terjadi karena gangguan atau kelainan pada sistem reproduksi pria yang ditandai gagalnya satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum. Skrotum adalah organ yang menjaga suhu sperma agar tetap stabil karena jika suhu sperma tak terjaga atau tidak stabil, maka sperma akan mati dikarenakan suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin. 


Peristiwa gagalnya testis turun ke skrotum terjadi saat bayi dan biasanya terjadi pada bayi yang lahir prematur. Oleh karena testis tidak turun ke dalam skrotum, maka akan terjadi gangguan saat berlangsungnya spermatogenesis. Bayi yang lahir dalam kondisi ini akan mengalami risiko kemandulan saat dewasa dan kanker. Selain itu, kriptorkidisme juga berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan reproduksi congenital (bawaan dari lahir).

***

2. Organ yang ditunjuk huruf X adalah epididimis. Penyakit kelamin yang menyerang epididimis disebut dengan epididimitis. Epididimitis adalah peradangan pada saluran reproduksi pria (epididimis). Penyebab penyakit tersebut dapat bermacam-macam, antara lain akibat iritasi oleh zat kimia, komplikasi prostatektomi (pengangkatan prostat), infeksi yang dipicu karena mikroorganisme tertentu misalnya bakteri coliforms, dan infeksi klamidial. Gejala yang menyertai penyakit ini seperti nyeri dan pembengkakan pada skrotum, keluar nanah dari uretra (lubang di ujung penis), dan darah dalam semen (cairan sperma).

***

3. Gangguan sistem reproduksi pria yang disebabkan oleh rendahnya hormon testosteron di dalam tubuh adalah hipogonadisme. Hipogonadisme adalah kondisi gangguan atau kelainan pada sistem reproduksi pria yang ditandai adanya penurunan fungsi testis akibat gangguan hormonal. Testis tidak dapat memproduksi hormon testosteron yang cukup. 


Hipogonadisme dapat terjadi akibat rendahnya konsentrasi hormon testosteron yang dapat terjadi pada segala usia, bahkan sebelum kelahiran. Hipogonadisme bisa dialami sejak janin berkembang di perut, sebelum masa puber, atau saat dewasa. Keadaan rendahnya hormon ini dapat menyebabkan suatu infertilitas (mandul). Selain itu, gangguan ini dapat mengakibatkan impotensi (penis tidak dapat berereksi) dan tidak tampaknya ciri seksual sekunder pada pria.

***

4. Beberapa tindakan berikut apakah dapat menularkan penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)?

  • A. Berjabat tangan atau kontak secara langsung dengan penderita tidak menularkan penyakit AIDS.
  • B. Terpapar dahak penderita tidak menularkan penyakit AIDS.
  • C. Melakukan transfusi darah dari penderita AIDS ke orang normal akan menyebabkan penularan virus AIDS.
  • D. Menggunakan jarum suntik secara bergantian juga bisa menyebabkan tertular AIDS.

 

Poin A dan B tidak menularkan dapat menularkan penyakit AIDS karena menurut penelitian, virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) hanya bisa ditularkan melalui cairan di dalam tubuh, seperti air mani/cairan penis/sperma, lendir pada liang sanggama/cairan vagina, darah, dan ASI. Virus HIV juga hanya bisa ditularkan jika virus tersebut mengenai kulit bagian dalam, dan penelitian juga mengungkapkan bahwa virus HIV hanya bisa hidup di sel darah putih sehingga tidak menularkan. 


Yang bisa menularkan penyakit AIDS adalah seks bebas (berhubungan seksual dengan orang yang berisiko tinggi HIV atau HIV positif), transfusi darah, ibu dengan HIV positif dengan bayi yang dikandung, menggunakan alat cukur atau tattoo yang jarumnya tercemar HIV, dan penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi virus HIV secara bergantian. 


Pada poin C dan D, proses transfusi darah dan penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan penderita AIDS bisa menyebabkan tertular AIDS. Hal itu dikarenakan virus HIV yang sudah terdapat di dalam cairan tersebut akan membawa virus HIV mengena ke kulit dalam yang terdapat sel darah putih sehingga virus akan aktiv dan menyerang sel darah putih.

***

5. Penyakit keputihan dapat diakibatkan oleh infeksi mikroorganisme, baik jamur maupun bakteri. Keputihan yang diakibatkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis disebut klamidiasis. Keputihan juga dapat terjadi akibat infeksi oleh bakteri Gardnerella. Sedangkan, keputihan yang disebabkan oleh jamur disebut Kandidiasis Vaginalis.


Penyakit klamidiasis dapat menyerang organ reproduksi pada pria maupun wanita. Gejala yang dialami penderita wanita sebagai berikut.

  • Keluarnya cairan dari alat kelamin atau keputihan encer berwarna putih kekuninga.
  • Rasa nyeri di rongga panggul.
  • Pendarahan setelah berhubungan seksual.


Gejala yang dialami penderita pria sebagai berikut.

  • Rasa nyeri saat kencing.
  • Keluar cairan bening dari saluran kencing.
  • Apabila ada infeksi lebih lanjut, cairan makin sering keluar dan bercampur darah.


Gejala-gejala tersebut sering tidak muncul sama sekali, padahal proses infeksi sedang berlangsung. Oleh karena itu, penderita tidak sadar menjadi pembawa PMS dan menularkan penyakit tersebut kepada pasangannya melalui hubungan seksual. Klimadiasis pada wanita mengakibatkan cacatnya saluran telur, kemandulan, radang saluran kencing, dan robeknya saluran ketuban sedangkan pada pria mengakibatkan rusaknya saluran air mani, kemandulan, serta radang saluran kencing.


Sementara itu, keputihan yang disebabkan oleh jamur disebut Kandidiasis Vaginalis yang diakibatkan terinfeksinya oleh jamur Candida albicans yang berkembang sehingga menimbulkan keputihan. Candida albicans merupakan sejenis jamur yang pada keadaan normal, terdapat di kulit maupun liang kemaluan wanita. Namun, pada keadaan tertentu, jamur ini berkembang biak sedemikian rupa sehingga menimbulkan keputihan. Gejala ini berupa keluarnya cairan berwarna putih seperti susu, bergumpal, terasa gatal dan panas, serta kemerahan di daerah kelamin.

***