Search

23 Desember 2020

Biologi - Opini Tentang Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan Reproduksi

 Opini Tentang Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan Reproduksi 

 

Menurut saya, rokok sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena rokok mengandung zat-zat berbahaya, seperti karbon monoksida, nikotin, TAR, dan lebih dari 700 zat kimia berbahaya lainnya. Merokok memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Bagi perempuan maupun laki-laki, rokok sama-sama berpengaruh terhadap kesehatan dan kesuburan sistem reproduksi. 


Dampak dari rokok bagi seorang pria perokok baik perokok aktif maupun pasif, yaitu:

1. Dapat menurunkan konsentrasi jumlah sperma.

2. Menurunkan kualitas terhadap air mani.

3. Menurunkan motilitas sperma (kemampuan sperma berenang untuk menuju dan menembus sel telur).

4. Morfologi sperma yang buruk (proses sperma terbentuk) mengakibatkan pembentukan sel sperma yang abnormal. 

5. Meningkatkan kerusakan DNA pada sperma yang berpengaruh pada peningkatan risiko cacat lahir pada keturunan mereka dan menyebabkan masalah pembuahan, perkembangan embrio, implantasi embrio, dan peningkatan risiko keguguran.

6. Disfungsi ereksi, yakni sulit untuk mengalami ereksi atau terlalu cepat ejakulasi. Hal ini diakibatkan rokok dapat memperhambat dan memperburuk laju aliran darah ke penis.

7. Masalah pada hormon.


Dampak dari rokok bagi seorang wanita perokok baik perokok aktif maupun pasif, yaitu:

1. Penurunan kesuburan pada perempuan ketika perempuan tersebut terpapar asap rokok atau menjadi perokok pasif.

2. Masalah genetik.

3. Gangguan organ reproduksi.

4. Masalah pada ovulasi.

5. Gangguan pada kualitas sel telur.

Menurut American Society of Reproductive Medicine, kebiasaan merokok dapat mempercepat hilangnya sel telur. Dengan demikian, berpengaruh juga pada ketidaksuburan seorang wanita. Selain itu, komponen yang terdapat di dalam asap rokok juga mengganggu kemampuan sel ovarium untuk membuat estrogen dan menyebabkan lebih banyak sel telur yang mengalami kelainan genetik. Hal ini dapat menyebabkan seorang wanita perokok lebih sulit hamil.

6. Dapat mengalami menopause dini.

Wanita yang merokok mengalami menopause lebih cepat dibandingkan mereka yang non-perokok. Dalam sebuah studi ditemukan bahwa wanita non-perokok mengalami menopause rata-rata pada usia antara 46-51 tahun, sementara wanita perokok rata-rata mengalami menopause pada usia 43-50 tahun.

7. Berbahaya bagi kehamilan dan janin karena berisiko keguguran dan dapat mempengaruhi bayi yang dilahirkan memiliki gangguan pada kesehatan. Contohnya bayi lahir prematur dan kehamilan di luar rahim seperti di tuba falopi (kehamilan ektopik).

8. Rentan alami nyeri haid atau gejala Pre-Menstrual Syndrome (PMS), seperti sakit punggung, kembung, nyeri payudara, dan jerawat pada kulit wajah. Wanita perokok juga lebih sering mengalami haid yang tak teratur.