Search

23 Desember 2020

[KULTUM] Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar 


Assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh. 
 

Bismillahhirrahmanirrahim. Alhamdulilahi rabbil ‘alamin, Was sholatu wassalamu ‘ala, Asyrofil ambiyaa iwal mursalin, Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain. Ama ba’du.

  

Sebagai hamba Allah yang beriman, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kita bisa merasakan nikmatnya ibadah dan ketaatan kepada-Nya. Tak lupa, shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti.


Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah saya (nama) dari kelas (…) untuk menyampaikan dakwah mengenai Keistimewaan Malam Lailatul Qadar.


Sebelumnya, mari kita ucapkan tahmid bersama. Alhamdulillah. Karena kita masih diberi kesempatan untuk berjumpa di bulan suci penuh berkah di tahun ini. Semoga Allah memberikan banyak kemudahan bagi kita agar bisa melakukan aktivitas ibadah sebaik mungkin di bulan Ramadhan ini, sehingga kita bisa mendulang pahala di bulan yang diberkahi ini. Aamiin.


Bapak/Ibu guru yang saya hormati dan rekan-rekan sekalian yang saya sayangi,


Sebelum mengetahui apa saja keistimewaan malam Lailatul Qadar, perlu kita ketahui makna atau pengertian dari Lailatul Qadar. Lailatul Qadar (atau dalam bahasa Arab, yaitu Lailat Al-Qadar yang berarti malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan yang digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur’an.


Lafal "al-lail" (malam) disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 92 kali, tetapi khusus malam lailatul qadar diberikan kehormatan yang sangat tinggi. Sesungguhnya malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan. Hal ini dikarenakan Allah SWT. menakdirkan malam tersebut dengan sebuah kebaikan dan keselamatan (سلام هي) dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut) yang berbeda dengan malam-malam lainnya. 


Allah SWT. memberikan keistimewaan yang sangat banyak untuk malam tersebut. Maka wajib bagi kita untuk mengetahui dengan baik mengenai hal ini. Salah satu waktu yang Allah istimewakan dari waktu-waktu lainnya, yaitu malam lailatul qadar yang Allah jadikan kedudukan malam itu lebih baik dari 1000 bulan. Yang dimaksud adalah, saat kita beribadah di malam itu dengan ketaatan, shalat, tilawah, dzikir, doa, dan kegiatan ibadah lainnya itu sama dengan beribadah selama 1000 bulan di waktu-waktu lain.


Pada malam itu, Allah SWT. menurunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa dan pembeda bagi orang-orang yang beriman, juga sebagai cahaya penerang dan rahmat bagi seluruh alam sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Al-Qadr ayat 1-5. Surat ini turun sewaktu Nabi masih di Mekkah, pada tahun-tahun permulaan dari kenabian. 


Yang artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”


Makna atau kandungan surat Al-Qadr tersebut adalah:

  1. Keutamaan kitab suci Al-Qur’an serta ketinggian nilainya dan bahwa ia diturunkan pada Lailatul Qadar (malam kemuliaan).
  2. Keutamaan dan keagungan Lailatul Qadar dan bahwa ia menyamai 1000 bulan yang tidak ada Lailatul Qadar di dalamnya.
  3. Turunnya kitab suci Al-Quran yang dihantarkan malaikat-malaikat turun ke bumi di bawah pimpinan malaikat Jibril (ar-Ruh) atas perintah dari Allah SWT. dengan membawa semua perkara, baik keberkahan dan rahmat maupun kebaikan dan keburukan yang merupakan ketentuan dan takdir Allah. 
  4. Malam penuh dengan keselamatan dan kesejahteraan sampai terbit fajar karena setan tidak bisa melakukan kejelekan atau mengganggu manusia pada malam tersebut.


Kemudian, Abdulah Bin Abbas berkata: “Allah menurunkan Al-Qur’anul Karim secara utuh dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah (langit dunia) pada malam Lailatul Qadar. Kemudian, diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW. sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” [Tafsir Alquran Al ‘Azhim, 14:403]. 


Selain itu, malam lailatul qadar merupakan malam yang penuh dengan keberkahan. Hal itu tidak lain karena pada malam itu diturunkan AI-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Sebagaimana firman Allah SWT. pada Q.S. Ad-Dukhan ayat 3 yang artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” 


Dalam satu hadits shahih, Rasulullah SAW. menyebutkan keutamaan melakukan qiyamul lail (atau menghidupkan malam dengan shalat Tarawih, shalat Tahajud, membaca Al-Qur’an, dzikir, doa, istighfar dan taubat kepada Allah Ta ‘ala) di malam tersebut. Beliau bersabda: “Barangsiapa melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).


Sebenarnya, tidak ada yang mengetahui secara pasti mengenai kapan terjadinya malam Lailatul Qadar itu, tetapi yang pasti malam itu terjadi pada suatu malam di bulan Ramadhan. Kiranya hal itu memang dirahasiakan Allah SWT. agar malam-malam di bulan Ramadhan terisi dengan aktivitas peribadatan yang sungguh-sungguh sehingga hamba-Nya dapat memperoleh nilai pahala berlipat-Iipat. 


Namun, terdapat beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. yang menyebutkan tentang tanda-tanda kedatangan malam Lailatul Qadar. Pendapat yang paling kuat, yaitu dari Aisyah r.a., dia berkata Rasulullah SAW. beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya). Namun, jika seseorang merasa tidak mampu, riwayat dari Ibnu Umar mengatakan: Rasulullah SAW. bersabda, “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” 


Lalu sebagaimana yang disebutkan dalam HR. Muslim no. 762 bahwa, “Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.”


Lailatul qadar adalah malam di mana dicatatnya seluruh takdir tahunan, baik ajal, rezeki dan segala sesuatunya hingga akhir dalam setahun secara detail di Lauhul Mahfuzh sebagaimana dijelaskan Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335). Dalam QS. Ad Dukhan ayat 4, Allah SWT. berfirman, “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” Namun, perlu dicatat sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim (8:57) bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah SWT.


Betapa banyaknya keberkahan yang kita dapat di malam Lailatul Qadar, malam penuh ampunan Allah SWT. Apabila kita menghidupkan malam itu dengan melaksanakan qiyamul lail, maka dosa kita terdahulu akan diampuni, sebagaimana sabda Rasulullah SAW., “Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan iman dan ihtisab (mengharapkan pahala), niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR. Bukhari no.1901)


Itulah beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh malam lailatul qadar. Semoga kita dapat menambah amalan ibadah kepada Allah SWT. dan mendapatkan keistimewaan dari malam lailatul qadar. Semoga Allah senantiasa menganugerahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua.


Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan tutur kata dari saya yang kurang berkenan di hati. Sekian, terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi Taufik Wal Hidayah.


Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.