Pada suatu hari, Rusa Enowy sedang membersihkan
tanduknya di telaga bersama Kerbau dan Kambing.
Disaat itu, tiba-tiba Rusa Enowy menjelek-jelekkan tanduk
milik Kerbau dan Kambing. Tentu saja Kerbau dan Kambing pun marah besar kepada
Rusa Enowy. Lalu Rusa Enowy pergi dengan tawa dan senyum ejekan. Dia
meninggalkan Kerbau dan Kambing di telaga.
Di persimpangan jalan, Rusa Enowy melihat Burung Gagak
sedang berteriak–teriak sangat kencang, ternyata Burung Gagak itu sedang
memanggil-manggil Si Rusa Enowy. Rusa Enowy dengan senang berlari kehadapan
Burung Gagak. Burung Gagak itu lalu melihat tanduk milik Rusa Enowy. Rusa Enowy
begitu senang.
Lalu Burung Gagak itu berkata. "Aku punya saran
untukmu Rusa Enowy."
"Apa isi saran itu, Burung Gagak tua? Cepat
sebutkan!" ejek Rusa Enowy kepada Burung Gagak. Terlebih lagi ia sudah
mengejek, kok cepat-cepat minta saran.
Kemarahan Burung Gagak tidak dapat diredam. Namun
Burung Gagak punya ide cemerlang. "Aha!" serunya.
"Apa, cepat!!!" teriak Rusa Enowy tak
sabar.
"Aku punya saran agar tandukmu lebih
indah." ucap Burung Gagak sambil tersenyum.
"Benarkah...? Burung Gagak tua???" tanya
Rusa Enowy dengan mata berbinar - binar tapi masih dengan senyum ejekannya.
"Benar ... 100 persen." jawab Burung
Gagak.
"Serius...?" tanya Rusa Enowy lagi.
"Duarius, deh." ucap Burung Gagak.
"Tapi aku memberitahukan saran ini kepadamu besok. Tepat pukul delapan,
kamu sudah harus sampai disini." tambah Burung Gagak.
"Baiklah,..." kata Rusa Enowy lesu.
Setelah Rusa Enowy pergi menuju rumahnya. Burung
Gagak dengan sigap dan cepat memberitahukan ide ini kepada Raja Hutan saat itu.
Ialah ... Raja Singa.
#
"Permisi, Raja Singa dan Ratu Singa!"
salam Burung Gagak saat sampai di depan pintu Istana Raja Singa.
"Siapa di luar?" tanya
Ratu Singa dari dalam istana.
"Ini, hamba. Burung Gagak.
Ratu Singa!" jawab Burung Gagak sambil memberi hormat kepada Ratu Singa.
"Mari masuk. Maaf Raja sedang
pergi ke luar." Ratu Singa lalu membukakan pintu depan istana dan
mempersilahkan Burung Gagak untuk masuk.
"Tidak apa - apa." ucap
Burung Gagak.
"Apa yang membawamu datang
kesini?" tanya Ratu Singa.
"Saya ingin memberitahu satu masalah,
bahwa sikap Rusa Enowy sudah sangat keterlaluan." kata Burung Gagak.
Tiba-tiba terdengar suara salam
dari luar istana. Ternyata Raja Singa bersama si Kerbau dan Kambing. Seketika
itu juga Ratu Singa dan Burung Gagak memberi hormat. Raja Singa pun duduk di singgahsananya.
Kerbau dan Kambing duduk di samping Burung Gagak.
"Ternyata kau disini Burung
Gagak. Ada apa?" tanya Raja Singa.
"Saya ingin memberitahu bahwa Rusa
Enowy kelakuannya bertambah buruk." terang Burung Gagak.
"Itu juga sama seperti yang
tadi kita bicarakan." kata Raja Singa sambil memandang ke arah Kerbau dan
Kambing.
"Iya,... Rusa Enowy telah
mengejek tanduk kami." ucap Kerbau dan Kambing bebarengan.
"Lalu apa yang Rusa Enowy
lakukan kepadamu?" tanya Raja Singa kepada Burung Gagak.
"Ia telah mengejekku 'Burung
Gagak Tua' tentu saja itu sangat keterlaluan." jawab Burung Gagak.
"Tapi saya punya ide cemerlang." tambah Burung Gagak.
"Apa idemu?" tanya Ratu
Singa penasaran.
"Ideku adalah....." Setelah mendengar ide Burung Gagak, mereka
berunding.
"Idemu sangat bagus, Burung
Gagak!" tanggap Raja Singa. "Tapi apakah dia akan merubah sifatnya
yang buruk itu?" tanya Raja Singa.
"Tentu saja, baginda
raja." jawab Burung Gagak membenarkan ucapannya.
"Baiklah, besok kamu boleh
melakukannya." kata Raja Singa memberi izin.
#
Rusa
Enowy jalan dengan lenggak-lenggoknya, serta berjalan anggun dan menaikkan
dagunya. Dasar ... congkak!!!
Tibalah saatnya ia memasang telinga
baik-baik. "Burung Gagak tua, cepatlah kau keluar! Ternyata kamu malah
yang lama...!!!" teriak Rusa Enowy.
Dengan sabar Burung Gagak keluar
dari rumahnya.
"Sebutkan saranmu
kemarin!" perintah Rusa Enowy.
"Sarannya adalah pertama
tandukmu harus dicuci dahulu sampai bersih, Oh iya, kedua sebelum kamu
mengusap-usapkan tandukmu dengan rumah lebah kamu harus minta izin dahulu sama
para lebah, lalu ketiga setelah kamu mengusap-usap tandukmu menggunakan rumah
lebah, lumuri dengan madu di sarang lebah. Jangan lupa minta izin juga sama
para lebah kalau mau ambil madunya." terang Burung Gagak panjang lebar.
Lalu Rusa Enowy mencerna kata-kata
Burung Gagak. "Apakah kamu mengerti?" tanya Burung Gagak seakan
membaca pikiran si Rusa. Rusa Enowy menggangguk.
Setelah itu Rusa Enowy memulai
perjanannya menuju sebuah telaga kecil dan ke rumah lebah. Ketika sudah sampai di sebuah telaga kecil Rusa
Enowy melakukan saran yang diberikan Burung Gagak, saat sudah selesai Rusa
Enowy kembali melanjutkan perjalanannya.
Ketika sudah menemui rumah lebah itu hati rusa
bergetar ia berbicara dalam hatinya. “Aku
akan jadi raja di hutan ini, menggantikan Raja Singa yang bodoh itu.” gumam
Rusa Enowy penuh kemenangan.
Lalu rusa pun melakukannya seperti saran Burung
Gagak, tapi ia lupa dengan saran kedua yang diberikan Burung Gagak. Bukan lupa
tapi sengaja dia lewatkan. Oo lala ... dia seharusnya meminta izin dahulu
kepada para lebah.
Ah, kelamaan
kalau harus minta izin,... gumam Rusa Enowy dalam
hati. Waktu berjalan semakin cepat, semakin banyak lebah yang keluar. Belum
sempat ia melumuri tanduknya dengan madu,
ia sudah lari terbirit - birit.
Setelah sampai di rumahnya, tubuh Rusa Enowy penuh
bentol-bentol merah. Ia menyesal karena telah melalaikan saran tersebut dan
bersikap sombong di calon temannya itu. Setelah itu Rusa Enowy minta maaf
kepada Kerbau, Kambing, dan Burung Gagak. Kerbau, Kambing, dan Burung Gagak
memaafkan, asal tidak mengulangi perbuatan itu lagi.
Semenjak setelah kejadian itu, Rusa Enowy telah
mengubah sikapnya yang dulu sangat sombong.
Jadi kalian juga jangan pernah sombong seperti Rusa
Enowy, akibatnya banyak, lho!
#