Search

12 Maret 2016

Keluarga Meyuki

            Suatu hari di pagi yang sejuk. Cahaya sinar matahari begitu cerah, udara segar seperti di pantai. Burung-burung berkicauan, tanda pagi sudah datang.
"Huuuhhh ... segarnya," kata Yuki. Hai, teman! Aku Meyuki Achani panggil aku, Yuki. Nama Ayahku Irokagu Shitako, aku biasa memanggil beliau Papa Iro. Nama Ibuku Yuriko Achani, aku memanggil beliau Bunda Yuri. Nama Kakak Perempuanku Meyura Achani panggil saja Kak Yuri, Nama Adikku Zatako Shitako panggil saja Dik Zako.
            Hari ini aku, Kak Yuri, dan Dik Zako pergi ke sekolah diantar Papa. Aku dan adikku bersekolah di Sakura Elementary School. Aku duduk di kelas 5A, dan adikku kelas 2B. Sedangkan Kakakku Bersekolah di Hanami Junior High School, kakakku duduk di kelas 8A. Setelah sampai kami menuju sekolah kami masing – masing. Jarak antara sekolahku dan Kak Yuri hanya 2 meter.
            Bel masuk pun berbunyi. Aku dan empat sahabatku masuk kelas bersama. Nama teman - temanku, Karina Nobina dipanggil Karin, Keiko Morita atau Kei, dan Dinada Rachel dipanggil Rachel.
            Setelah masuk, kami berdoa dipimpin ketua kelas. Lalu kami memulai pelajaran pertama yaitu Matematika. Setelah matematika ada pelajaran kesukaanku yaitu, Pelajaran Seni!
#
Saat pelajaran seni kami disuruh membuat Ikebana Spesial. Vas ikebana ku bergambar Bunga Sakura dan Mawar, vas ikebana Karin dan Rachel bergambar Bunga Matahari dan Melati. Setelah selesai membuat ikebana, kami langsung menuju kelas memasak.
            Guru memasak kami Bu Hana, pada saat sebelum pelajaran memasak dimulai. Kami mendapat perintah untuk mencari pasangan untuk membuat membuat Mie Soto Ayam dari Indonesia. Aku memilih Rachel karena dia pintar memasak. Pelajaran memasak pun dimulai.
            Lalu kami mulai memasak, aku hanya mencincang ayam dan membuat bumbu, yang lainnya tentu saja Rachel yang melakukannya. Lima menit kemudian kami selesai membuat Mie Soto Ayam dari Indonesia.
            Kami memberikannya pada Bu Hana, “Kalian kuberi nilai 200, 100 untuk Yuki dan 100 untuk Rachel ...!” kata Bu Hana.
            “Apa Bu Hana menilai kita dari kerjasama, rasa, waktu, dan tekstur?” tanyaku kepada Rachel
            “Mungkin begitu,” jawab Rachel.
            Aku dan Rachel langsung ke kelas siap-siap berdoa dan pulang.

            Setelah itu Bu Hira datang dan masuk mengucap salam, murid-murid pun menjawab salam Bu Hira. Lalu Atsutaka, ketua kelas kami maju dan memimpin doa pulang. Setelah selesai kami pulang ke rumah masing-masing.