Search

12 Maret 2016

Tugas PPKN Buku Kurtilas Hal 82 Kelas VII

No
Keterangan
Hal yang diketahui
1



IMAM BONJOL
Nama asli Tuanku Imam bonjol adalah Muhammad Shahab, beliau lahir pada tahun 1772. Beliau memimpin perang Padri yang berlangsung selama 18 tahun (1803 – 1821). Bulan Oktober 1837, Tuanku Imam Bonjol diundang ke Palupuh untuk berunding. Tiba ditempat itu langsung ditangkap dan dibuang ke Cianjur, Jawa Barat. Pada tanggal 8 November 1864 Imam Bonjol meninggal di Minahasa.
2


PATTIMURA
Nama asli Pattimura adalah Thomas Matulessy. Pattimura lahir di Haris, Pulau Saparua, Maluku pada 8 Juni 1783. Pada tahun 1817 Pattimura memimpin perjuangan bersenjata. Benteng Belanda Duurstede di Saparua direbut. Pattimura meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun. Pertempuran-pertempuran yang hebat melawan angkatan perang Belanda di darat dan di laut dikoordinir Kapitan Pattimura yang dibantu oleh para penglimanya antara lainMelchior Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina dan Ulupaha. Pertempuran yang menghancurkan pasukan Belanda tercatat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan. Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon.
3



PANGERAN DIPONEGORO
Bendara Pangeran Harya Dipanegara atau Raden Mas Antawirya atau Pangeran Diponegoro lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat pada 11 November 1785 dan meninggal di Makassar, Hindia-Belanda pada 8 Januari 1855 di umur 69 tahun. Pangeran Diponegoro adalah Putra Sultan Hamungkubuwono III Raja Yogyakarta. Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia-Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Diponegoro dengan menggunakan sistem benteng sehingga Pasukan Diponegoro terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja, pemimpin spiritual pemberontakan, ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Sentot Alibasya menyerah kepada Belanda. Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang. Di sana, Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan. Maka, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam.
4



SUMPAH PEMUDA
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah  pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".
5



BPUPKI
BPUPKI dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945. Kepanjangan BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Nama lain BPUPKI adalah Dokuritsu Zyunbi Tyosakai, ketua BPUPKI adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat dan 2 wakil yaitu Ichibangase Yosio dan R.P. Soeroso. BPUPKI mengadakan sidang sebanyak 2 kali sidang resmi yaitu pada tanggal 29 Mei- 1 Juni 1945 dan 10-17 Juli 1945 dan 1 kali sidang tidak resmi. BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945.
6


PPKI
PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945. Kepanjangan dari PPKI adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau dalam bahasa Jepang adalah Dokuritsu Zyunbi Inkai. Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh. Hatta. Setelah kemerdekaan tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI melaksanakan sidang.
Keputusan siding PPKI sebagai berikut :
1.      Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.      Menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden Indonesia.
3.      Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.